Jahat-Mu atau Khilafku

 Tuhan... 

Apakah Engkau cemburu

saat aku dimanja Bapaku

dengan peluk mesranya untukku? 


Tuhan... 

Apakah Engkau iri

denganku yg dikasihi

melebihi nyawanya sendiri? 


Tuhan... 

Apakah Engkau dengki padaku

karena aku lupa padamu

saat aku bersama dia, pemberianmu? 


Ah tidak mungkin... 

Mengapa Tuhan cemburu? 

Tuhan kan pencipta seluruh

Untuk apa iri? 

Tuhan kan yang memiliki

Kenapa pula harus dengki? 

Tuhan kan penuh kasih


Mungkin... 

Aku saja yang lupa

bahwa Dia pencipta

Aku saja yang halu

bahwa dia milikku

Aku saja yang tak paham

bahwa Tuhanlah yang menggenggam


Dari sekian banyak uji

Kenapa harus yang ini

Engkau ambil pemilik hati

Dari boru kecil manja ini


Masih banyak cobaan

Yang bisa Engkau berikan

Kenapa harus ini jadi beban

Yang tak sanggup kuemban


Aku marah pada-Mu

Aku kesal pada-Mu

Tapi ada dayaku

Mungkin ini salahku


Salah menggenggam terlalu

Terhadap apa yang bukan milikku

Bahkan nyawa ini milik-Mu

Apalah yang jadi milikku


Tetapi dalam sedih, kuserahkan

Cintaku yg kudambakan

Kepada-Mu dalam peluk dan ribaan

Yang sudah tak sanggup kuberikan


Dalam harap, kupercaya

Engkau selalu kuatkan asa

Untuk kembali juang dalam lomba

Pertandingan hidup yang buat ia bangga


Inilah kata untuk-Mu

Tuhan pemilikku

Yang kini menjaga bapa untukku

Yang kini kuharap kuatkanku


~ D•D ~

Komentar

  1. Sebuah curahan hati seorang perempuan yang masih memiliki luka karena kehilangan sang bapa...

    BalasHapus

Posting Komentar