Drama Biografi Maria
Siapa itu Maria?
NARATOR :
Inilah kisah Maria, perempuan spesial yang dipilih Tuhan untuk menjadi ibu Yesus.
Inilah kisah Maria, perempuan yang siap menerima berkat Tuhan dan menerima tugas menjadi ibu Yesus.
PERKENALAN
Perkenalkan teman-teman, namaku Maria.
(Maria dadah dadah & say hello ke penonton)
Wah adakah di sini yang bernama Maria? (Maria menunjuk ke arah penonton)
Ayahku bernama Eli (Pemeran Eli masuk), dia adalah keturunan Daud. Daud adalah Raja Israel yang diurapi oleh Tuhan.
Sejak kecil ayahku, Eli, dan ibuku mengajarkan kepadaku firman Tuhan, dan Hukum Taurat. (Ibu masuk, bersama2 dengan Eli mengajar Maria. Baca Alkitab)
Mereka mengajarkan aku bahwa sebagai seorang perempuan, aku harus menjaga diri dengan baik, tidak boleh sembarangan bergaul dengan laki-laki yang kasar, atau nakal.
Seorang perempuan harus hidup dalam kekudusan, aku harus menjaga tubuhku agar tubuhku menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena tubuh yang seperti itulah yang menyenangkan hati Tuhan.
Orang tuaku selalu menekankan padaku bahwa aku seorang hamba Tuhan, aku milik Tuhan, Tuhan adalah Tuan bagi hidupku, aku adalah hambaNya perempuan. (Eli, ibu dan Maria masih ngobrol2 belajar firman Tuhan)
Seorang laki-laki juga sama saja
Mereka harus sama-sama menjaga hidupnya agar selalu hidup kudus.(Eli dan ibu keluar panggung)
Waktu usiaku sudah cukup, aku mengenal seorang pemuda bernama Yusuf, rupanya dia juga adalah keturunan Daud.(Yusuf masuk)
Jadi kami berdua (Maria menunjuk ke dirinya dan Yusuf) sama-sama keturunan Daud. Bedanya papaku Eli, dari keturunan anak Daud bernama Natan, sedangkan dia, Yusuf itu, dia dari keturunan anak Daud bernama Salomo.
Yusuf seorang yang baik sekali, dia seorang yang saleh (Yusuf dan Maria baca Alkitab bersama) dan seorang yang tulus hatinya.
Apakah kalian tahu bagaimana orang-orang di Israel itu menikah? Bagaimana tata caranya? (Maria menghadap ke penonton dan berekpresi menanyakan ke penonton)
Di Israel dua orang yang akan menikah akan menjadi satu dalam sebuah keluarga, seorang laki- laki dan perempuan.
Kami memiliki budaya, dalam sebuah pernikahan ada dua tahap/ dua acara, yang pertama adalah PERTUNANGAN, dalam pertunangan ini, seorang laki-laki yang bersungguh-sungguh akan menikahi seorang perempuan, dia akan memberikan sebuah cincin atau barang berharga lainnya, kepada seorang perempuan, (Yusuf memberi cincin ke Maria) sehingga semua laki-laki lain tidak boleh mendekati perempuan itu. Demikian juga seorang perempuan akan memberikan cincin kepada laki-laki (Maria memberi cincin ke Yusuf) untuk menyatakan bahwa dia adalah tunangan laki-laki itu. Semua itu harus ada yang menyaksikan.
Kira-kira setahun kemudian, barulah mereka menikah, dan boleh tinggal bersama-sama dalam satu rumah.
Nah pada saat itu aku memutuskan untuk mau dipertunang oleh Yusuf. Aku bersedia menjadi isterinya suatu saat nanti. Jadi kami pun bertunangan.(Maria dan Yusuf bergandengan tangan, tunjuk2 cincin pertunangan, tertawa bahagia)
Sejak kami bertunangan, laki-laki lain tidak boleh mendekati aku.(gerombolan laki-laki masuk menggoda Maria, Yusuf agak ke pinggir panggung)
Dalam setahun setelah kami bertunangan, kami akan saling menjaga satu sama lain. Kami akan saling mendoakan satu sama lain. Barulah setahun kemudian kami menikah. (Maria menolak dan mengusir gerombolan laki-laki, kemudian berdoa. Yusuf di pinggir panggung juga berdoa).
Yusuf meninggalkan panggung. Teman-teman perempuan Maria masuk.
Aku sering ngobrol dengan teman-temanku (Maria dan temen-temen perempuan duduk setengah lingkaran, ngobrol2) mengenai nubuatan nabi Yesaya.. bahwa suatu saat nanti akan ada seorang gadis yang belum bersuami, akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan anak itu akan bernama Imanuel. Arti dari Imanuel adalah Allah menyertai kita.
Aku dan teman-temanku sempat bercakap-cakap. Ada dari mereka yang berkata, mereka tidak mau ditunjuk atau dipilih menjadi gadis itu. (saling tunjuk menunjuk dan membuat isyarat tidak mau)
Lho kok? Iya dong
Kalau belum bersuami bagaimana nanti kalau mengandung dan melahirka? Apa kata orang nanti? Bisa–bias dihukum mati karena dianggap perempuan yang tidak baik, masa sebelum menikah kok sudah hamil?
Memang sih yang dinubuatkan Yesaya itu maksudnya akan terjadi mujizat, suatu tanda dari sorga, suatu keajaiban, karena ada seorang gadis yang belum menikah tetapi dia melahirkan Imanuel/ Mesias/ Juruselamat dunia itu!!
Dalam hati, aku juga berdebar-debar bagaimana ya nanti bila ternyata yang ditunjuk Tuhan itu aku? Bagaimana ya kalau nubuatan nabi Yesaya itu terjadi di zaman ini? (Maria merenung membayangkan jika hal tersebut terjadi pada dirinya)
LUKAS 1: 26-38
(Maria sudah di panggung) Saat aku berada di rumahku, pada bulan yang keenam, ada seorang malaikat masuk kerumahku (malaikat Gabriel dan malaikat pengiring masuk) dan berkata. Salam, hai engkau yang dikaruniai.Tuhan menyertai engkau. Aku benar-benar kaget mendengar salam itu. Apa artinya ya salam itu?
Jangan takut, hai Maria,. (malaikat menghampiri Maria, tangan kanan malaikat ke depan maria)
Dari mana dia tahu kalau aku takut?? (Maria bingung dan penasaran)
.sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. (malaikat meneruskan ngobrol dengan Maria)
Kasih karunia? Kata kudalam hati..maksudnya apa ya? Jangan-jangan aku yang terpilih menjadi ibu dari Mesias itu, seorang gadis yang akan mengandung itu. dengan mujizat itu untuk melahirkan Imanuel itu.Huaaahhhh??? (Maria kembali berekspresi penasaran dan berpikir keras)
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Dan Ia akan menjadi Raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (tangan Malaikat bergerak2 sembari menjelaskan)
Nah kan betulkan dugaanku. (Maria berekspresi) Ternyata nubuatan Yesaya itu terjadi pada zamanku ini, dan aku mendapat kasih karunia Tuhan, ini bukan sesuatu yang menakutkan, ini bukan sesuatu yang mengerikan seperti yang dikatakan teman-temanku itu, tetapi ini justru suatu berkat, Tuhan mengasihi aku, Tuhan mengaruniakan berkat ini kepadaku. (Maria mengangguk-angguk menandakan setuju dengan kasih karunia Tuhan)
Mesias itu akan datang dan dia akan ada di dalam rahimku. Tetapi aku kan belum bersuami. Yusuf belum menjadi suamiku dia baru menjadi tunanganku, kami belum boleh tinggal dalam satu rumah karena kami belum menikah. Bagaimana mungkin hal itu bias terjadi apakah itu mungkin? (Maria berekspresi bertanya-tanya dalam hati)
Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami? Begitu tanyaku pada malaikat itu.(Maria bertanya ke malaikat)
Lalu dia menjawab Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha tinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Malaikat menggerakkan tangan menjelaskan)
Oooohhh benar. ini mujizat. Tidak mungkin seorang gadis akan mengandung tanpa memiliki suami. Ini mujizat, Roh Kudus akan turun ke atasku. Ooohhhh betapa damainya hatiku mendengarnya ada sukacita karena mendengar hal itu. (Maria ekspresi bahagia dan sukacita)
Tapi apakah itu mungkin bias terjadi? Belum pernah terjadi mujizat yang seperti itu !! (Maria berkepresi kembali bertanya-tanya)
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.(malaikat menggerakkan tangan menjelaskan)
Elisabet..???? Lho dia kan sudah tua?? Dia kan sudah tidak bisa hamil?? Dia bisahamil di usia setua itu??? Begitu keheranan dalam hatiku (Maria bertanya-tanya dan heran)
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil begitu kata malaikat itu. (Malaikat menggerakkan tangan menjelaskan)
Oooowooooowwwwwww di sinilah Tuhan melatih imanku untuk PERCAYA, percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. (Maria berjalan2 di sekitaran panggung sambal mikir)
Terngiang-ngiang di telingaku ajaran orang tuaku, bahwa aku ini hamba Tuhan, bahwa aku ini hambaNya perempuan, bahwa Tuhan itu adalah Tuan atas hidup kita, apa saja yang Dia mau dalam hidup kita, kita harus taat pada kehendakNya. (Maria masih mengitar-ngitari panggung sambol ekpresi bicara dalam hati)
Aku bias memilih untuk berkata YA ataupun berkata TIDAK, karena Tuhan tidak suka memaksa kita.
Kalau berkata Ya, ada resikonya, bias bisa Yusuf marah padaku, dikira aku bergaul dengan laki-laki lain, lalu kami batal menikah, lalu bias saja aku dilempari batu sampai mati, atau bisa juga aku diusir dari sini. (Maria berhenti di satu titik dan ekspresi berpikir lagi, kemudian melanjutkan berjalan di sekitaran panggung)
Jika berkata TIDAK, aku berarti mengabaikan kehendak Tuhan dalam hidupku, aku tidak taat pada tugas yang Tuhan berikan padaku, untuk di dalam rahimku ini ada Juruselamat dunia itu.
Jika berkata ya, (Maria berhenti di satu titik di panggung, kemudian berpikir dan berkespresi mantap bahwa Tuhan akan menolongnya) Tuhan pasti akan menolong aku, memberikan kasih karuniaNya padaku, aku tidak perlu takut. Belum tentu juga semua hal buruk itu terjadi padaku, jika Tuhan melindungi aku, pastilah Tuhan menolong dan menyertai hidupku.(Maria jalan menghampiri malaikat)
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.(Maria menggerakkan tangan menjelaskan)
Akhirnya malaikat Tuhan itu pun meninggalkan aku di rumah itu. (malaikat keluar)
Roh Kudus, aku percaya bahwa Roh Kudus menaungi hidupku, dan dengan cara itu Juruselamat, Sang Imanuel itu ada di perutku, dengan cara yang ajaib. Berbeda dengan semua perempuan di seluruh dunia, ini benar-benar ajaib !!
LUKAS 1: 39-45
Beberapa waktu kemudian, aku berangkat ke pegunungan di kota di Yehuda, di sana aku akan menjumpai Zakharia dan Elisabet, sanak saudaraku itu.(Elisabet dan Zakaria di panggung).
Begitu sampai di sana, aku langsung member salam kepada Elisabet, (Maria masuk) Shalom kataku. Kulihat saudaraku Elisabet yang sudah tua itu pun perutnya hamil besar, sudah enam bulan waaauuu, ini benar-benar mujizat !! Benar apa yang dikatakan malaikat itu kepadaku.!! (Maria menghampiri Elisabet, mengelus perut Elisabet dan takjub)
Wahbayi yang di dalam kandungan Elisabet langsung melonjak dan Elisabet pun dipenuhi dengan Roh Kudus Haleluya!! (Elisabet kaget sambil mengelus perutnya)
Aku belum sempat cerita apa-apa sama dia, bahwa ada malaikat dating ke rumahku, dan ada banyak percakapan kami, tetapi saat dipenuhi Roh Kudus itulah Elisabet berkata kepadaku (Elisabet menghampiri Maria)
Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku dating mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam perutku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dariTuhan, akan terlaksana. (Elisabet menggerakkan tangan menjelaskan)
Waaauuuubagaimana mungkin, aku kan belum cerita apaapa, eh kog Elisabet ini bias bilang seperti itu ya?? (Maria berkespresi bertanya-tanya)
Aku memang telah percaya, dan sekarang lebih percaya lagi akan apa yang Tuhan sampaikan lewat malaikat-Nya di rumahku tempo hari itu.(Maria berekspresi mantap dan percaya)
Maka aku pun bernyanyi… dalam sebuah nyanyian yang sering disebut sebagai Nyanyian Maria. Dalam nyanyianku itu aku menyatakan KASIH KARUNIA-NYA, KUASA-NYA, KEMURAHAN-NYA, KESUCIAN-NYA, KEBAIKAN-NYA DAN KESETIAAN-NYA (Maria bernyanyi, menguasai panggung, senyum dan bersukacita). (Elisabet ikut senyum dan bersukacita) (Slide teks lagu Maria ready)
Ketika nyayian Maria selesai, semua ASM Kelas Sem masuk panggung dan menyanyikan lagu PKJ 304. (Slide teks lagu ready).
Lagu selesai dinyanyikan, semua turun panggung.
Masuk scene terakhir
APLIKASI
Malaikat Gabriel pun kembali ke surga.Sambil tersenyum, ia sangat bersemangat untuk melaporkan hasil perjalanannya pada Tuhan.
Dia mau Tuhan! Dia mau Tuhan!(ekspresi senang dan bahagia)
Ya Aku melihat dari sini, engkau melakukan tugasmu dengan baik, Gabriel!
”Ya. dan Maria itu orangnya. orangnya.. (seperti sedang berpikir sambil berbicara)
“Aku memilih siapa yang akan kupilih. Maria seorang gadis yang baik, dia menjaga hidupnya tetap kudus, dia tidak berteman dengan cara-cara yang sembarangan, dia taat kepadaKu, dia seorang yang rendah hati, dan dia sayang padaKu
Berbahagialah Maria itu ya Tuhan, karena Engkau memilih dia. Ia adalah seorang gadis yang sangat beruntung dibandingkan dengan milyartan gadis lainnya. (malaikat menggerakkan tangan menjelaskan)
Tidak juga. Siapa pun bisa jadi Maria-Maria!
Maksud Tuhan? (malaikat ekspresi bertanya-tanya)
Siapapun yang melakukan kehendak Tuhan, mau menurut pada Tuhan, mau taat pada Tuhan, bagiku dia juga adalah Maria-Ku.
Ooooh, begitu rupanya Tuhan. Jadi kalau teman-teman Sekolah Minggu mau jadi anak yang taat pada Tuhan, mau hidup kudus, teman-teman Sekolah Minggu juga istimewa bagi Tuhan, sama seperti Maria tadi? (malaikat menunjuk ke penonton saat mengatakan kalau teman-teman Sekolah Minggu)
Hemmmm, betul sekali Gabriel!
(malaikat meninggalkan panggung, sembari narator mulai berbicara)
NARATOR: Begitulah kisah Maria yang taat kepada Tuhan dan melakukan apa yang diajarkan orang tuanya. Tuhan sangat sayang Maria karena Maria adalah orang baik dan tidak nakal. Akhirnya, Tuhan memilih Maria untuk menerima berkat dan tugas menjadi ibu Yesus. Kita pun istimewa sama seperti Maria. Kita pun disayang Tuhan. Sama seperti Maria, kita juga punya tugas, yaitu menyayangi orang lain.
Komentar
Posting Komentar