Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Naifkah Kepemilikan Cinta?

 Cinta tak harus memiliki Terlalu naif gak sih? Cinta munculkan rasa memiliki Dan rasa memiliki munculkan keinginan mencintai Apa bisa mencintai tanpa memiliki?  Bukankah cinta tanpa memiliki hanya membuat batasan untuk mencintai?  Filia yang tak lebih, atau eros yang erosi Apa bisa mencintai tanpa memiliki?  Bukankah karena Tuhan memiliki makanya Ia mencintai?  Korbankan diri tuk milik yang Ia cintai?  Hal yang bukan milik kita Hal yang tak terjangkau lingkaran kita Yang tak terpantau pandangan kita Bukankah terlalu luar biasa untuk dicinta?  Manusia mana yang sanggup mencinta Yang tak terlihat mata Yang tak terdengar telinga Dan yang tak dirasa indra?  Bagaimana dengan cinta-Nya?  Bagaimana Tuhan mencinta?  Berkorban nyawa, kata penyaksi-Nya Dialah Cinta, kata rasulnya Apa yang bukan milik Tuhan Apa yang tak ingin dijangkau Tuhan Apa yang di luar Tuhan  Bukankah juga di luar cinta-Nya? Bahkan jika Dialah Cinta Apa yang di luar Dia...

Doa dan Tamparan (Sebuah Tanggapan dari Doa Layak)

Tidak salah.... Bukan doa yang salah Inginku yang terlalu payah Terlalu takut benar itu meluka Tapi tak mau hidup dalam tipu daya Ingin lepas dari dusta Tapi takut kepahitan jadi nyata Memang sulit menerima Kenyataan yang sebenarnya Tetapi saat kamu dalam dusta Bahkan angin mengembalikan kita Keluar dusta ke Dalam realita Aku minta petunjuk Tapi saat kebenaran diunjuk Enggan rasanya melalu Karena berat bagiku Aku minta semua ringan Namun itu hanya impian Dunia yang penuh tipuan Atau diriku yang hanya berangan Saat tenggelam kau hanya terdiam Dalam angan yang berujung kelam Sadarlah jangan tenggelam Sebelum terbenam terlalu dalam Yah...  Kadang aku tahu itu tipu Tapi sengaja tenggelam ke jurang itu Karena aku pun tak tahu Bagaimana harus aku berlaku Tapi saat tenggelam sadarlah Hati kecilmu dengarlah Ayo bangkit katanya Dengan ego jangan kalah Hatiku terlalu takut  untuk bertindak dalam kabut karenanya aku bersujud dalam doa penuh kalut Namun, aku takut Salah berdoa karena keme...

Doa Layak?

 Haruskah aku berdoa Tuhan, aku ingin kembali buta, karena saat aku mampu melihat, aku melihat rasa sakit Haruskah aku berdoa Tuhan, aku ingin kembali tuli, karena saat aku mampu mendengar, aku hanya mendengar bisingnya kekecewaan yang memekakkan telinga Haruskah aku berdoa Tuhan, aku ingin kembali flu dan tidak bisa mencium aroma, karena saat aku bisa mencium, aku hanya menghirup aroma busuk, entah itu darinya atau dariku atau dari mana entah tak kutahu.  Haruskah aku berdoa Tuhan, aku ingin bisu kembali, karena saat aku bisa bicara, aku takut menyakiti lebih banyak orang lagi Haruskah aku juga berdoa Tuhan, aku ingin lumpuh kembali, karena saat aku bisa bergerak, aku hanya bisa diam dan tak yakin bisa berbuat apapun lagi.  Karena setiap aku mendapatkan semuanya kembali, aku takut kehilangan lebih banyak.  Dan saat aku kehilangan lebih banyak, aku takut hatiku hancur lebih rusak.  Dan saat hatiku benar-benar rusak, aku takut semua pergi berserak.  Tuhan, a...

Tafsir iseng Mazmur 113

  Mazmur 113 Mazmur 111-118 dikenal sebagai bagian kelima dari kitab Mazmur dan sering disebut Mazmur Haleluya. Namun, khusus mazmur 113-118 , banyak yang menafsir bahwa Mazmur ini adalah The Psalm of Egyptian Hallel atau Mazmur Haleluya Mesir. Mengapa demikian? Mazmur ini diyakini merupakan bagian dari ibadah/ceremony memperingati Paskah/Passover pada sebelum Tulah ke-10. Kumpulan Mazmur ini terbagi dua, yaitu yang dinyanyikan sebelum makan Paskah (Mazmur 113-114 ) dan setelah makan Paskah (115-118 ). Salah satu penggunaan Mazmur ini bisa kita ketika Yesus selesai makan Paskah (Matius 26: 30). Yesus pun menyanyikan pujian setelah Ia makan Paskah. Dari strukturnya, Mazmur 113 terbagi menjadi dua stanza dengan ayat 5 sebagai pemisahnya. Stanza pertama (ayat 1-4) merupakan Mazmur berisi pujian kepada Tuhan serta ajakan memuji nama Tuhan. Sedangkan stanza kedua (ayat 6-9) menjadi alasan-alasan luar biasa mengapa kita harus memuji Tuhan. Ayat 1 Kata Haleluya menjadi penanda yang ...